Tempuran adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur
dan terdiri dari beberapa dusun, yaitu : Bulakan (di pinggir jalan
Ngawi - Madiun), Tempuran, Tempurejo, Tempursari, Munggur, Melikan,
Jegolan, Bendo, bakalan.
Tempuran mungkin berasal dari kata "tempuk" dalam bahasa Jawa
berarti "bertemu", karena memang di desa ini terdapat pertemuan dua
aliran sungai.
Menurut sumber cerita dari para sesepuh
desa, Dinamakan Desa Tempuran karena di wilayah ini ada pertemuan dua
aliran sungai yaitu Sungai Ketonggo dan Sungai Trinil. Pertemuan dua
aliran sungai itu biasanya disebut TEMPUK. Di dekat tempukan dua sungai
tadi ada pohon besar yang dikeramatkan atau biasa disebut PUNDEN. Di
Punden itu sering diadakan acara BERSIH DESA atau NYADRAN. Sejak
kejadian itu, orang-orang sering menyebut daerah itu dengan nama
TEMPUKAN atau TEMPURAN.
Sejak saat itulah daerah di sekitar pertemuan dua sungai tadi disebut DESA TEMPURAN.
Berdasarkan riwayat tersebut maka daerah ini dikenal dengan Desa Tempuran sampai sekarang.
Sebagian besar geografisnya berupa lahan pertanian dengan luas 571,387 Ha
Selain berupa lahan pertanian di Desa Temnpuran juga terdapat sumber air panas
diareal persawahan milik tanah desa setempat. Munculnya
sumber air panas menurut warga setempat setelah pihak PT Jasa Raharja
Pusat melakukan pengeboran sumur dengan sistim arthesis yang tujuanya
sebagai bantuan program sarana air bersih bagi warga sekitar.
sumber gambar : http://ngawi-news.blogspot.co.id/2012/04/sumber-air-panas-tempuran-paron-ngawi.html
“Saat melakukan pengeboran pada kedalaman 400
meter tiba-tiba saja muncul semburan air panas padahal target kedalaman
pihak pengebor sumur sendir sekitar 600 meter.